Lagi browsing2 ketemu ini di youtube, potongan ceramahnya Ust Adi Hidayat mengenai seorang ibu bertanya tentang suaminya yang bekerja di sebuah hotel ingin berhijrah ke pekerjaan yang lebih baik, tetapi masih ragu karena hutang yang masih menumpuk. Lalu Ust Adi menjelaskan setidaknya ada 5 dalil dari Al Qur’an yang menjelaskan hal tersebut,

Ceramah ustad kali membuat saya merubah prinsip dan sudut pandang saya mengenai rezeki, sehingga menjadikan saya terdorong untuk membuat artikel ini sebagai pengingat saya dan semoga bisa membuat pembaca menjadi terinspirasi.

“Ketika seseorang ingin di dekatkan dan di cintai oleh Allah, dia akan di pindahkan dari yang kurang baik menurut Allah ke yang lebih baik menurut Allah” ~Ust Adi Hidayat~

Rezeki dari langit

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang di janjikan kepadamu (QS Az-Zariyat: 22)

Artinya tidak ada manusia yang hidup tidak mendapatkan rezekinya, dan rezeki itu tidak akan tertukar, kata ustad Adi Hidayat. Kalau kita tahu masalah ini seharusnya kita tidak usah khawatir dan ragu akan ketetapan rezeki kita dari Allah Jallajallaluh. Sebab jika kita bekerja banyak ataupun sedikit pasti akan turun rezeki kita, bekerja baik ataupun jelek pun dapat rezeki.

“Jika anda bisa mengerjakan yang baik, mengapa memilih pekerjaan yang jelek” ~Ust Adi Hidayat~

Dari langit di turunkan ke bumi

Rezeki ada di langit, nah kita ada di bumi, lalu bagaimana sampai? Allah menjelaskan hal ini dalam surat Al-Baqarah ayat 29,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju langit.. (QS Al-Baqarah:29)

Bumi ini khususnya di negri kita tercinta Indonesia, terhampar kekayaan alam dan sumber daya yang begitu luas dan banyak, semua itu Allah sediakan diperuntukan bagi makhluk2nya. Sehingga tidak ada alasan untuk kita kalo Allah gak kasih rezeki, semua telah tersedia gimana kita mau ikhtiar mencari, pergunakan serta memanfaatkannya.

Ikhtiar mencari

Rezeki dari langit udah Allah turunkan ke bumi, semua udah tersedia, siap pakai. Sekarang pertanyaanya mau pakai gak? mau cari gak? mau usaha gak? gimana cara carinya, Allah jelasin di firmannya QS Al-Baqarah, ayat 168

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah:168)

Allah menyuruh kita buat begerak, jemput rezeki, bekerja. Ikhtiar, ini adalah rumus pertama dalam mencari rezeki. مِمَّا فِي الْأَرْضِ Silahkan pilih yang ada di bumi, gak perlu semua di kuasai, kata Quran jangan serakah semua ingin di gali, kalimat مِمَّا berarti sebagian, atau sebagian saja yang anda kuasai.

“Rumus bekerja, anda punya bakat apa, keterampilan apa, dari situ kembangkan. Gak harus semua di kuasai” ~Ust Adi Hidayat~

Hal ini masih bahasan umum karena Allah menyebutkan nas (manusia) يَا أَيُّهَا النَّاسُ , hal ini merangkum semua manusia baik yang muslim maupun yang tidak. Serta Allah memerintah manusia untuk mencari rezeki yang halal dan thayib. Jadi jangan mengeluh jika ada yang non muslim namun kaya, tapi kita yang muslim “merasa” pas-pasan, itu bisa jadi kitanya yang kurang ikhtiar.

Kekhususan rezeki bagi yang beriman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah (QS Al-Baqarah: 172)

Jika tadi Allah menyeru untuk semua manusia baik muslim ataupun non muslim (nas), tapi di ayat ini Allah mengkhususkan bagi yang beriman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا , dan kata halal di hilangkan dalam ayat ini. Karena orang beriman pasti tertuntun hatinya bagi yang halal, jadi jika ada orang mengaku beriman tetapi masih mencari yang halal pasti ada yang salah dengan imannya. Dan kata طَيِّبَاتِ berarti jamak, sehingga Allah akan melipatkan ganda bagi orang yang beriman.

Ustad Adi juga menyinggung Allah tidak akan menciptakan hambanya menjadi miskin, contohnya perbandingan lawan kata tertawa dan menangis, hidup dan mati, kekayaan dan kecupan, dengan QS An-Najm ayat 48

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ

dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan (QS An-Najm: 48)

“Yang menjadikan anda miskin itu adalah perasaan anda yang tidak pernah cukup” ~Ust Adi Hidayat~

Seorang hamba beriman dan bertaqwa pada Allah

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.. (QS Al-A’raf: 96)

Terakhir dan yang spesial adalah Allah berfirman pada ayat ini, bahwa jika kita bertaqwa (menjaga kedekatan kita pada Allah, shalat wajib tepat waktu, shalat sunnah tahajud dan dhuha, tilawah, dll) dan jika kita seperti ini, Allah janjikan akan membuka pintu keberkah dari langit dan bumi. Dan jika Allah sudah membuka pintu keberkahan, walaupun kita bergerak sedikit pun bahkan tidak mencari rezeki itu akan datang dengan sendirinya.

Kesimpulan

Berbekal 5 ayat ini kita akan dengan mudah mencari rezeki. Karena rezeki datang bukan disebabkan kehebatan kita, tapi karena Allah yang memberikannya buat kita. Rezeki sudah ada di langit, Allah yang turunkan ke bumi, semua manusia bahkan yang tidak beriman pada-Nya pun bisa mendapatkan rezeki jika berikhtiar. Tetapi Allah memberikan kekhususan pada orang yang beriman dan bertaqwa dengan melipatkan gandakan kebaikan dan keberkahan dalam rezeki yang kita terima. Terlebih jika kita bisa menjaga kedekatan dengannya maka Allah akan membukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi. Dan jika Allah sudah berkehendak mensejahterakan hambanya siapa yang bisa menghalangi?

Akhirnya semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi saya pribadi dan para pembaca